Roda Berputar Oleh Ikhwan Wahyudi – Dua bulan lalu Doni Salmanan dan Indra Kenz sedang berada dipuncak kejayaan, pada acara perayaan HUT salah satu TV swasta mereka duduk sejajar dengan orang-orang yang dijuluki crazy rich.
Para crazy rich itu adalah Dony Salmanan, Gilang Juragan 99, Indra Kenz, Rudy Salim, Ahmad Sahroni, Maharani Kemala Dewi dan Rafi Ahmad yang diroasting oleh komika Kiki Saputri dengan halus.
Istilah crazy rich populer setelah penulis asal Singapura Kevin Kwan menulis novel Crazy Rich Asians pada 2013, yang kemudian diangkat menjadi film layar lebar dengan judul yang sama.
Kalau di Arab jadinya thari majnun dan sahabat Rasul yang menyandang gelar itu adalah Abdurahman bin Auf.
Para crazy rich tersebut adalah orang-orang muda, kaya raya dengan harta berlimpah yang saban hari pamer harta di media sosial.
Tentu saja mereka tidak masuk daftar Forbes karena orang kaya beneran hidupnya santai, tak suka pamer dan jauh dari publikasi.
Saking mudanya, Doni Salmanan baru 23 tahun dan Indra Kenz 26 tahun, bayangkan berusia di bawah 30 tahun punya rekening ratusan miliar, bukan anak orang kaya pula.
Analoginya anak kita usia 5 tahun diberi uang Rp1 juta dan lihat apa yang akan dia lakukan.
Doni Salmanan bahkan hanya lulus SD dan mampu meraup Rp30 miliar per bulan, membuat program wajib belajar 9 tahun jadi tak relevan lagi.
Saya pertama kali melihat Doni Salmanan lewat video sedang membagi-bagikan duit kepada pengendara di persimpangan saat lampu merah menyala di masa PPKM.
Waktu itu saya membayangkan kalau dia singgah ke kota saya dan bagi-bagi duit juga kepada pengendara di lampu lalu lintas.
Saya pun mencoba untuk lebih betah menunggu lampu merah, bahkan kalau lampu hijau saya pelankan biar ketemu merah lagi.
Lama menunggu yang ketemu bukan Doni Salmanan bagi-bagi uang, yang ada malah manusia silver dan anak punk mengamen.
Kalau Indra Kenz saya mengenal namanya setelah memberikan hadiah kepada Lord Adi sebesar Rp50 juta.
Meraih juara III Master Chef Indonesia sesi 8, Lord Adi hanya dapat hadiah Rp10 juta dari RCTI, dan setelah itu ia mendapat hadiah dari Indra Kenz Rp50 juta.
Saya berharap setelah kasusnya mencuat Lord kami tidak terseret-seret dengan persoalan ini, karena pernah menerima uang dari Indra Kenz. Sebab jika lord murka panjang urusan.
Jika Lord Adi sudah marah maka saat jaksa mengajukan tuntutan vonis 20 tahun penjara, sebagai pengendali waktu lord menilai itu terlalu singkat, fatal jadinya.
Kini mereka berdua setelah berada di puncak kegemilangan disatukan kembali oleh nasib yang sama, dari sultan bergelimang harta tumbang menghuni sudut tahanan Mabes Polri.
Ada beberapa pelajaran yang bisa diambil dari mereka berdua.
Pertama harus diakui suka atau tidak mereka berdua adalah pemasar yang sukses. Saya tidak bilang bagus ya, tapi pemasar yang sukses mengajak puluhan ribu orang menggunakan aplikasi binary, kendati di kemudian hari diketahui itu ilegal
Meski Doni cuma tamat SD, lulusan doktor marketing Harvard lewat dibuatnya.
Kalaulah tidak berurusan dengan hukum, gelar marketeer of the year 2022 bakal disandang oleh mereka berdua.
Kedua, ini merupakan sesuatu yang terorganisasi dan terencana dengan amat matang untuk meraup triliunan rupiah uang rakyat Indonesia.
Indonesia adalah pasar yang menggiurkan, penduduknya 270 juta dan dan 202 juta sudah mengakses internet yang artinya juga terhubung satu sama lain di media sosial.
Siapa yang tak akan tergiur melihat dua anak di bawah 30 tahun punya rekening ratusan miliar kemudian belanja barang bermerek, rumah mewah hingga supercar tanpa cek harga, wah murah banget.
Dan rupanya iklan binomo yang menampilkan sosok pria dengan poni khas dan kalimat, jutaan orang tidak menyadari bisa menghasilkan 1.000 dolar per hari dengan hanya dua tiga jam saja dari rumah itu, ternyata dibuat di Rusia lho.
Bintang iklannya Budi Setiawan mengaku dibayar Rp50 juta untuk iklan tersebut, dan pada hari iklan dibuat tidak hanya untuk pasar Indonesia namun juga beberapa negara lain dengan bintang dan pakai bahasa negara masing-masing.
Setelah itu mulailah dilakukan serangan udara lewat iklan yang amat gencar. Pada pertengahan 2021 hampir semua penonton youtube di Indonesia disuguhi iklan itu.
Ini benar-benar serangan udara yang masif, terukur dengan biaya promosi yang tak main-main karena juga terjadi di negara lain seperti Malaysia, India, Vietnam, China hingga Brazil.
Ibarat memancing ikan mereka menggunakan umpan yang menggiurkan biar dapat hasil berlimpah.
Lalu mulailah dilakukan serangan darat oleh para afiliator menggunakan medsos, IG, youtube hingga membuka kursus trading sampai meluncurkan buku akademi trading hingga miskin adalah privileg.
Mereka pun melakukan serangan darat bersinergi dengan serangan udara amat sistematis menusuk ke jantung pertahanan pundi-pundi rakyat.
Dampaknya dahsyat sampai utang-utangi dibuatnya karena rasa-rasa kaya di depan mata terbayang sudah.
Siapa pun yang melihat akan tergiur mengikuti jejak kesuksesannya. Ayo kalian semua bisa mengikuti jejak saya, dulu saya malah lebih susah kok hidupnya.
Setelah dicek siapakah pemilik platform binomo ini ternyata dari data Blomberg dimiliki oleh Dolphin LCC yang bergerak di bidang obat di Rusia.
Sementara binomo sendiri berkantor di Pulau Karibia di negara yang bernama Saint Vincent dan Grenadines.
Ini adalah negara kecil di lautan lepas yang jadi surga bagi para pengemplang pajak di seluruh dunia.
Namun ada juga yang menyatakan Binomo berbasis di negara Seychelles sebuah negara kepulauan di Afrika bagian timur dikelola oleh Tiburon Corporation Limited.
Jadi melihat fakta ini memang gelap, mengerikan dan sulit untuk melacak siapa induak angkang pemilik platform ini.
Sehingga tipislah harapan mereka bisa ikut diseret dan mengembalikan hasil loss.
Ini sekali lagi menyiratkan kejahatan yang terorganisasi dengan rapi dan baik bisa mengalahkan kebaikan yang tak terorganisasi dan berserak-serak.
Ketiga jangan sesekali sombong. Memang sombong tidak merugikan orang lain. Pada satu video saat Indra ditanyai kalau kembali miskin ia menjawab Tuhan akan bingung karena ia sering berbagi harta lewat give away hingga hadiah dan sumbangan.
Pada salah satu episode lapor pak ketika ditanyai apa yang belum terbeli ia jawab tinggal utang negara saja lagi yang belum dibayari.
Saya bisa memahami psikologi anak seusia dia, namun tetap saja apa yang dimiliki belum apa-apa sampai mendikte Tuhan.
Ketahuilah kendati kita sudah berbuat baik dengan membagikan harta kepada orang banyak itu belum ada apa-apanya.
Tuhan yang maha pemurah membagikan rezeki tiap hari bukan kepada satu hingga puluhan orang tapi kepada seluruh umat manusia di muka bumi tak peduli beriman atau tidak.
Kalaulah hari ini kita gemar bersedekah, nikmat yang diberikan Tuhan jauh lebih besar, satu biji bola mata saja yang digunakan untuk melihat belum mampu manusia membuatnya dan tak ternilai harganya.
Pelajaran keempat orang kaya beneran itu santai dan tak suka pamer harta. Tentu saja 10 orang terkaya di Indonesia cuma bisa senyum melihat tingkap pola dua bocah yesterday afternoon ini.
Sebab ketika orang pamer harta ada dua risiko yang akan dihadapi yaitu dapat salam dari Dirjen Pajak hingga dilacak PPATK, kemudian risiko keamanan pribadi dari orang lain yang mengincar harta tersebut.
Jika orang tersebut masih nekat juga pamer harta maka tentu saja ada maksud lain yang lebih besar mengalahkan dua risiko itu dan nyatanya terbukti hari ini.
Karenanya, itu alasan kita tak pernah melihat 10 orang terkaya di Indonesia membuka kelas cara cepat meraih Rp1 triliun. Atau dengan enteng beli supercar puluhan miliar lalu pamer di medsos.
Sebab orang kaya beneran itu merasakan betul bagaimana susah payah berjuang mendapatkan rupiah demi rupiah, dan biasanya mereka adalah orang-orang yang amat selektif mengeluarkan duit.
Lagi pula dibuka benar kelas super VIP cara jadi miliader, mereka menyadari hal itu tidak akan bisa diraih dengan instan oleh para murid yang mengikutinya.
Jadi kalau ada orang dengan mudahnya menghambur-hamburkan duit jelas sudah itu bukan duitnya sendiri, atau didapat dengan cara instan, dapat dalam semak hilang dalam rimba.
Mari kita doakan saudara-saudara kita yang menjadi korban diberi kesabaran dan kesanggupan melunasi utang, memulai hidup baru dengan penuh ikhtiar dan tidak lagi memilih cara-cara instan untuk kaya.
Benarlah pepatah yang mengatakan hidup itu ibarat roda selalu berputar, sekali diatas sekali di bawah, kalau hidup kita tak kunjung di atas bisa jadi bannya bocor atau baut copot.
Setelah kasus ini munculah kosa kata baru dalam bahasa Indonesia. Anak muda yang gemar pamer harta dan gaya hidup mewah disebut : afiliator.
Ikhsan pun jadi korban karena sering posting mobil mewah. “Bukan pak, saya bukan afiliator, cuma tukang parkir aja di mall, karena mobilnya bagus jadi saya foto pak”.